Hidayatullah Balikpapan Isi Kursus Intensif di Selangor, Bahas Ekosistem Pendidikan Islam

Selangor– Upaya memperkokoh jaringan pendidikan Islam terus diperkuat antara Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah dengan Maahad Tahfiz Al-Fateh, Batang Kali, Selangor, Malaysia. Kedua institusi menggelar Kursus Intensif Pembangunan Ekosistem Pendidikan Islam pada 24–27 Agustus 2025, sebagai langkah bersama membangun sistem pendidikan huffaz yang berpadu antara ilmu dan amal.

Direktur Pendidikan Ulama Zuama Ustadz Muhammad Dinul Haq, Lc., bersama Divisi Sumber Daya Insani dan Penelitian Pengembangan Bidang Pendidikan Pondok Pesantren Hidayatullah Balikpapan, Ustadz Irwan Budiana, M.Pd., hadir sebagai pemateri dalam kegiatan tersebut. Selain keduanya, turut terundang hadir Sekretaris DPW Hidayatullah DIY–Jawa Tengah Bagian Selatan, Ustadz Fuad Fahrudin, M.Pd., serta Ketua Departemen Perkaderan DPW Hidayatullah DIY–Jatengbagsel, Ustadz Dr. Muhammad Nur Islam, M.Pd.I.

Kegiatan kursus ini tidak hanya ditujukan bagi para guru, tetapi juga melibatkan pelajar Al-Fateh. Para siswa mengikuti sesi bertajuk Tips Menjadi Penghafal yang Pemimpin serta Training Kepemimpinan Pelajar yang diselingi dengan permainan edukatif dan ice breaking menyegarkan.

Kunjungan Hidayatullah ke Selangor ini juga merupakan kunjungan balasan setelah pihak Maahad Tahfiz Al-Fateh melakukan lawatan ke Kampus Induk Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, pada Mei 2025 lalu.

Mudir Maahad Tahfiz Al-Fateh, Ustadz Ahmad Lutfi bin Paridin, menyampaikan apresiasi atas kehadiran para pemateri dari Indonesia.

“Terima kasih Asatidzah dari Hidayatullah Pusat Balikpapan dan Hidayatullah Surakarta atas kesediaan menghadiri undangan kami dan memberi kursus intensif selama tiga hari di Malaysia. Semoga perkongsian ini bermanfaat untuk kita semua dan para Asatidzah merasakan kebahagian dan keseronokan selama di sini,” ujarnya.

Sementara itu, Pembina Maahad Tahfiz Al-Fateh, Ustadz Azzam Anwar, berharap kerjasama yang terjalin dapat lebih berkelanjutan.

“Kami berharap lawatan dan jemputan seperti ini berkelanjutan dan ada MoU yang bisa kita kongsikan bersama. Bentuk kerja sama yang kami harapkan antara lain pertukaran pelajar, beasiswa pendidikan, serta lawatan dan jemputan berkala,” katanya.

Melalui rangkaian pertemuan, diskusi, dan pelatihan, kedua belah pihak membahas strategi penguatan pendidikan Islam, termasuk pengembangan tarbiyah, kepemimpinan pelajar, dakwah, hingga pembinaan guru sebagai motor utama lahirnya generasi rabbani. Kerjasama ini diharapkan menjadi langkah strategis untuk memperluas jaringan dakwah, memperkokoh sistem pendidikan Islam, dan membangun ekosistem tarbiyah dan dakwah yang lebih menyeluruh serta berkelanjutan di tingkat regional maupun internasional.

أضف تعليق